SUKOHARJO, 30 Desember 2025 – Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo kembali mempertegas komitmennya dalam internasionalisasi budaya melalui Workshop Cross-Cultural Short Course Program yang digelar pada Selasa (30/12/2025). Acara yang diinisiasi oleh UPT Bahasa Univet Bantara bekerja sama dengan lembaga Menara Bahasa ini mengangkat tema kearifan lokal arsitektur Jawa sebagai materi utama.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Teknik Univet Bantara, Ir. Hendramawat Aski Safarizki, S.T., M.T., hadir sebagai narasumber. Di hadapan para peserta, beliau memaparkan materi mendalam bertajuk “Rumah Joglo: Filosofi dan Konstruksi”.
Hendramawat menjelaskan bahwa Joglo bukan sekadar hunian, melainkan manifestasi status sosial dan kearifan teknik sipil leluhur Jawa.
“Rumah Joglo memiliki keunikan pada struktur soko guru dan sistem tumpang sari yang mampu menahan beban atap yang berat sekaligus fleksibel terhadap guncangan gempa. Ini adalah bukti kecerdasan teknik orang Jawa masa lampau yang relevan dipelajari oleh dunia modern,” ujar Hendramawat dalam paparannya.

Workshop ini dihadiri langsung oleh Direktur Menara Bahasa, Dr. Wati Istanti, M.Pd., yang membawa enam mahasiswa asing dari Tiongkok, Mesir, dan Nigeria. Dr. Wati menekankan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari metode cultural immersion dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Salah satu peserta yang tampak sangat antusias adalah Muktar Garba, mahasiswa asal Nigeria. Ia mengaku takjub melihat bagaimana arsitektur tradisional Jawa merespons iklim tropis, sesuatu yang juga menjadi tantangan di negara asalnya.
“Saya sangat terkesan dengan konsep sirkulasi udara di rumah Joglo. Di Nigeria, kami juga memiliki iklim tropis yang panas, namun solusi arsitektur leluhur Jawa ini sangat jenius,” ungkap Muktar dengan Bahasa Indonesia yang cukup fasih.
Ia menambahkan, “Atap yang tinggi dan struktur pendopo yang terbuka membuat ruangan tetap sejuk tanpa perlu teknologi pendingin modern. Filosofi keseimbangan dengan alam ini adalah pelajaran berharga yang ingin saya ceritakan kepada teman-teman saya di Afrika nanti.”
Kerja sama antara UPT Bahasa Univet Bantara dan Menara Bahasa ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk memperkuat posisi Univet Bantara sebagai kampus yang ramah terhadap mahasiswa internasional serta aktif mempromosikan budaya lokal ke panggung global.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana para mahasiswa asing, termasuk Muktar, aktif menggali lebih dalam tentang makna simbolis ukiran dan material kayu jati yang digunakan dalam konstruksi Joglo.
